Bupati Agas Minta Bank NTT Bangun Kantor di Borong, Begini Penjelasan Pimpinan Cabang

  • Bagikan
SIAP BANGUN KANTOR. Lahan milik Bank NTT di Kota Borong yang siap dibangun kantor cabang Bank NTT tahun ini. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Manggarai Timur (Matim), Agas Andreas, meminta manajemen Bank NTT untuk segera membangun kantor cabang di Borong. Selain ada permintaan masyarakat, juga untuk memaksimalkan pelayanan serta memperindah Kota Borong, ibu kota Matim.

"Saya minta Bank NTT bangun kantor sudah di Borong supaya kami bisa berlagak dan gaya kalau sudah ada kantor sendiri. Tanah kan sudah ada. Selama ini kontrak. Ini juga mendukung untuk mempercantik wajah Kota Borong," kata Bupati Agas di Borong, Selasa (21/2).

Bupati Agas berharap agar manajemen Bank NTT dapat membangun kantor lantai tiga sehingga ada tempat khusus atau ruang untuk bisa ngopi. "Jadi kalau stres atau jenuh, bisa pergi ke kantor Bank NTT untuk minum kopi. Apalagi di sana ada banyak nona-nona cantik," kata Bupati Agas.

Untuk membangun kantor yang representatif di Borong, Bupati Agas meminta memberdayakan pengusahan lokal Matim. "Kalau bisa, pelaksananya kasih ke pengusaha lokal. Jangan dari luar, biar uang tidak lari keluar, dan tenaga kerjanya pakai orang lokal. Kita kejarnya di situ. Banyak pengusaha lokal yang bisa dan siap untuk kerja," pesan Bupati Agas.

Bupati Agas mengaku bangga dengan Bank NTT, karena itu Pemkab Matim menginveskan dana di bank milik masyarakat NTT dengan penyertaan modal saat ini senilai Rp 96 miliar. Dengan penyertaan modal sebesar itu, Kabupaten Matim berada di urutan kelima daerah dengan penyertaan modal tertinggi di NTT. Dengan demikian, sambungnya, pada saat RUPS dirinya tampil percaya diri dengan para kepala daerah lainnya yang juga sebagai pemegang saham di Bank NTT.

"Kenapa besar begitu, karena setelah dihitung, deviden yang diperoleh dari Bank NTT, kita mendapat keuntungan. Investasi kita taruh Rp 96 miliar, lalu kita dapat 96 miliar. Itulah kebanggan kita dengan Bank NTT," sebut Bupati Agas.

Menurutnya, setiap kegiatan RUPS Bank NTT, pertama yang dilihatnya itu MPL, karena itu berpengaruh pada pendapatan. Bupati Agas pun meminta dengan Bank NTT, kalau boleh deviden untuk Matim tahun ini bisa dibagi utuh. Tahun lalu agak sedikit potong 50 persen. Disini tentu supaya masyarakat tahu bahwa benar investasi dari Matim dapatnya juga sekian.

Sementara Pemimpin Cabang (Pinca) Bank NTT Borong, Nurchalis Tahir, kepada TIMEX di Borong, mengatakan, pembangunan kantor cabang di Borong sudah masuk rencana bisnis tahun 2023. Namun untuk proses lanjut, seperti pelelangan dilakukan kantor pusat Bank NTT di Kupang. Lahanya sudah ada di depan jalan Trans Flores, depan SPBU Borong, Kelurahan Kota Ndora. Luas tanahnya 2.092 meter persegi.

"Untuk bangun kantor ini, sudah masuk dalam rencana bisnis 2023. Artinya sudah siap dibangun, karena tanahnya sudah ada, dan bersertifikat. Kemarin sempat ditunda, karena ada gugatan di pengadilan. Tapi sekarang sudah selesai dan ada kekuatan hukum berdasarkan keputusan MA Nomor: 1834 K / Pdt / 2022 tanggal 29 Juni 2022," jelas Nurchlis. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan