Kapolres Nagekeo Tancap Sangkur jadi Viral, Kapolda Bentuk Tim Investigasi

  • Bagikan
Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma ketika memberikan keterangan di Lapangan Rocky Sitohang Mapolda usai gelar pasukan Operasi Komodo Turangga, Sabtu (29/4). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kapolres Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial setelah videonya menancapkan sebilah pisau sangkur di atas meja saat berdialog dengan sejumlah masyarakat, beredar luas diberbagai platform media sosial.

Video berdurasi 2.39 menit itu menunjukkan, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata mengenakan baju kaos berwarna coklat berlogo Polri sedang menyampaikan pendapatannya di hadapan warga.

Dalam dialog itu, tiba-tiba AKBP Yudha Pranata bangun dari tempat duduknya lalu mencabut pisau sangkur dari pinggang, kemudian menancapkan di atas meja triplek berwarna hijau di hadapan mereka.

Warga serta seorang pejabat berpakaian dinas Badan Pertanahan Nasional (BPN) tampak terdiam menyaksikan aksi AKBP Yudha Pranata, yang membiarkan pisau sangkur itu terus menancap di atas meja dan dia kembali duduk di kursi.

Atas aksinya itu, Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma telah mengirim tim investigasi ke Labuan Bajo. Tim investigasi terdiri dari Propam, Reskrim dan Intel.

"Tim investigasi sedang bekerja di sana nanti hasilnya seperti apa, nanti kita akan ungkap," kata Johni kepada awak media di Lapangan Rocky Sitohang Mapolda usai gelar pasukan Operasi Komodo Turangga, Sabtu (29/4).

Menurut Johni Asadoma, semuanya akan diproses sesuai aturan yang berlaku. Karena seseorang yang melakukan tindakan apapun pasti ada motif dan tujuannya.

"Kita tidak boleh menuduh orang, karena dia melakukan sesuatu tindakan pasti ada motifnya, pasti tujuannya. Mungkin caranya tidak bagus tapi tujuannya bagus, jadi kita lihat nanti," jelasnya.

"Jika saat proses nanti ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan pasti kita akan ambil tindakan," tutup Johni Asadoma. (r3)

  • Bagikan