Penguatan Literasi dan Numerasi Tenaga Pendidik

  • Bagikan
EFRENDI NABEN/TIMEX BERSAMA. Kepala BGP dan BPMP NTT berpose bersama Pihak Seameo dan Kelapa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota Kupang.

Penguatan Literasi dan Numerasi Tenaga Pendidik

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Upaya peningkatan kompetensi guru dalam implementasi kebijakan Merdeka Belajar terus berlanjut melalui kerjasama antara 7 SEAMEO Center Indonesia. Acara ini, yang berlangsung di Hotel Neo Aston Kupang pada Senin (04/3), dihadiri oleh sejumlah pejabat dan direksi dari berbagai instansi terkait.

Dihadiri juga Asisten III Sekda Kota Kupang, Yanuar Dally, yang mewakili Pj. Wali Kota Kupang, turut hadir bersama Bupati Kabupaten Kupang, Korinus Masmeno, dan sejumlah pejabat lainnya, termasuk 7 Direktur Seameo Center. Penandatanganan perjanjian kerjasama antara 7 Seameo Center dengan Pemkot dan Pemkab Kupang, BPMP NTT, serta BGP NTT, menjadi bagian awal dari kegiatan ini.

Kepala BGP NTT, Wirman Kasmayadi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang terlibat dalam persiapan acara ini sejak Februari. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan menguatkan literasi dan numerasi sebagai isu-isu fundamental yang dapat berdampak langsung pada hasil belajar murid.

"Selama ini dan tentunya kita harapkan ini menjadi awal yang bagus untuk memastikan bahwa mutu hasil belajar nanti, dari apa yang dilakukan oleh para guru kita juga sekolah bisa berdampak langsung
kepada murid-murid," ujar Wirman.

Dalam konteks penguatan kompetensi guru, Wirman menyebut bahwa para guru penggerak di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki peran penting dalam pengembangan dan pemberdayaan pendidikan. Program-program prioritas nasional, mulai dari pemetaan hingga monitoring, diarahkan untuk meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.

"Selain mempersiapkan pemimpin pembelajaran sekolah dan pendidikan guru penggerak maupun peningkatan kompetensi, ada juga yang sedang kita siapkan adalah pengembangan kompetensi guru PJOK ini sedang untuk semua jenjang guru PJOK yang saat ini sedang proses seleksi fasilitatornya,"

Pentingnya kepemimpinan di sekolah juga disoroti, khususnya melalui program pendidikan guru penggerak yang telah mencapai angkatan ke-10. Upaya untuk mendukung pembelajaran murid-murid melalui guru yang berkualitas menjadi fokus utama.

Wirman menambahkan, minggu depan akan dimulai program pendidikan guru penggerak untuk angkatan ke-10 di dua Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ini sejalan dengan persiapan kepemimpinan pembelajaran di sekolah, baik melalui pendidikan guru penggerak maupun pengawas sekolah.

"Maka kami meminta dukungan bapak pj walikota dan bupati Kupang melalui kepala dinas. Bahkan, secara rutin setiap minggu ada kegiatan lokakarya sekolah penggerak, program guru penggerak dan nantinya ada juga pengembangan guru PJOK dan bahasa inggris," tambahnya

Sementara itu, Kepala BPMP NTT, Herdiana, mengakui bahwa provinsi NTT masih memiliki tantangan besar dalam meningkatkan rapor pendidikan. Literasi numerasi menjadi PR besar, dan sinergi kerjasama diharapkan dapat membawa perubahan positif melalui kesepakatan bersama.

"Masih banyak PR merah di literasi numerasi ini menjadi salah satu upaya kita bersama dengan sinergi bekerjasama yang nantinya akan diwujudkan dengan diawali dalam bentuk kesepakatan bersama," ungkapnya.

Dengan demikian, upaya ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Timur, membawa daerah tersebut ke arah yang lebih baik dalam dunia pendidikan. (cr3/thi)

  • Bagikan