Pemakaian Alat Kontrasepsi Modern di Ende Masih di Bawah Standar 

  • Bagikan
Kepala Dinas PPKB Ende, dr. Muna Fatma (FOTO: LEXI SEKO/TIMEX)

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ende, dr. Muna Fatma mengatakan, pemakaian alat kontrasepsi modern oleh masyarakat Kabupaten Ende masih di bawah standar, yakni mencapai 50 persen. Meski demikian, angka kelahiran mencapai 2,3 atau setidaknya rata-rata anak disetiap keluarga dua sampai tiga orang.

"Meski penggunaan alat kontrasepsi modern masih di bawah standar, yakni 50 persen, namun angka kelahiran sudah mencapai 2,3," jelas dr. Muna saat ditemui  di gedung DPRD Ende usai melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Ende, Kamis (14/7).  

Terkait rendahnya penggunaan alat kontrasepsi modern ini, dr. Muna menyatakan bahwa hal ini kemungkinan disebabkan pilihan para akseptor untuk menggunakan metode alamiah. Apalagi dalam kursus perkawinan juga dijelaskan atau disosialisasikan soal metode alamiah tersebut. 

Sosok yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan Ende ini menyatakan, keikutsertaan laki-laki dalam be-KB masih sangat rendah, khususnya sebagai akseptor.

Menurut dr. Muna, pihaknya tidak memaksakan masyarakat untuk mengikuti program KB tersebut karena mengikuti  KB atau tidak merupakan hak semua orang. "Demikian juga memilih metode KB adalah sesuai keinginan masing-masing pasangan, tidak dipaksakan," katanya.

Rendahnya partisipasi kaum pria dalam pengendalian penduduk dan pembatasan kelahiran dengan mengikuti KB, demikian dr. Muna lebih karena faktor budaya. Budaya, lanjutnya, sering menempatkan urusan domestik hanya kepada ibu. Demikian juga dengan urusan pembatasan kelahiran, bahwa urusan KB adalah urusan para ibu. 

"Pandangan ini hampir diseluruh Indonesia, bukan saja terjadi di Ende. Karena selain mengurus rumah tangga juga bertanggung jawab mengikuti KB," ujarnya. 

Minimnya sosialisasi merupakan salah satu penyebab partisipasi para pria masih rendah. Oleh karena itu, dr. Muna mengaku pihaknya akan terus melakukan penyuluhan melalui program KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) "Tiap bulan kita akan melakukan KIE dengan target menurunkan angka kelahiran," sebutnya sambil menambahkan, dibandingkan dengan perempuan, pilihan untuk menggunakan alat kontrasepsi bagi laki-laki lebih rendah. 

Untuk diketahui, data yang diterima per Maret 2022, total peserta KB aktif di Kabupaten Ende sebanyak 16.569 orang. Peserta laki-laki 688 orang. Riciannya  kontrasepsi kondom 538 orang, kontrasepsi MOP (Medis Operasi Pria) atau Vasektomi sebanyak 150 orang.

Sementara untuk perempuan yang menggunakan IUD 1.776  orang, MOW/Tubektomi 1.812, MOP 150 orang, Kondom 538 orang, Implan 4.008 orang, suntik 7.022 orang, dan Pil 1.263 orang. (Kr7)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan