Bela Negara, SMKPP Negeri Kementan Gelar Komunikasi Sosial Berwawasan Kebangsaan

  • Bagikan
Prajurit TNI AD di Brigif 21 Komodo membekali pelajar SMK PP Negeri Kupang wawasan kebangsaan selama dua hari, 11 - 12 Oktober 2022 bertempat di markas Brigif 21 Komodo, Naibonat. (FOTO: Dok. SMK PP Neg. Kupang)

KUPANG-Dalam rangka mewujudkan generasi muda bangsa yang berkarater dan berwawasan kebangsaan, Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana mengadakan sosialisasi wawasan kebangsaan bekerjasama dengan SMK PP Negeri Kementan Kupang. Kegiatan ini difokuskan kepada peserta didik untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia.

Wawasan kebangsaan erat kaitannya dengan bela negara, dimana cara pandang bangsa Indonesia atau karakter bangsa yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Wawasan ini perlu dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda. Hal ini merupakan hal yang sangat penting mengingat generasi muda adalah tonggak utama kemajuan bangsa. Karena kekuatan negara kita sangat ditentukan oleh kecintaan generasi muda terhadap bangsanya.

Sebagaimana yang sering disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)bahwa bela negara saat ini sangatlah penting terutama di era globalisasi dan digital. "Ini dilakukan untuk membekali generasi milenial tentang bagaimana berbangsa dan bernegara," kata Mentan dalam berbagai kesempatan.

Kegiatan bertema "Generasi Muda sebagai Wirausaha Millenial Inovatif Berwawasan Kebangsaan" ini dilaksanakan selama dua hari, yakni 11 - 12 Oktober 2022 bertempat di markas Brigif 21 Komodo, Naibonat.

Sebagai generasi milenial, siswa/siswi SMKPP Negeri Kupang di tuntut untuk dapat membawa perubahan pada masyarakat dengan mengaplikasikan ilmu pertanian yang didapat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan, pertanian dari kalangan milenial dinilai mampu memberikan terobosan baru untuk membangun pertanian di tanah air.

“SDM menjadi kunci penting dalam pembangunan pertanian untuk menghadapi berbagai tantangan dan ancaman. Maka selain pintar dalam hal teknis pertanian, SDM pertanian harus memiliki karakter serta cinta pada tanah air, ” ungkap Dedi. (*)

Penulis: Luluk Juan

  • Bagikan