Pecatur NTT Panen Gelar di Kejurnas Percasi Jakarta 2023

  • Bagikan
Para pecatur dan pelatih/wasit Pengprov Percasi NTT yang ikut berlaga di ajang Kejurnas Percasi ke-49 di Jakarta. (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pecatur-pecatur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tampil luar biasa di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Ke-49 Percasi yang baru saja berlangsung di Jakarta. Selain mencatatkan sejumlah prestasi, NTT kali ini masuk dalam 10 besar kontingen dengan peserta terbanyak se Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Percasi NTT, Jhon Salmon Saragih, Rabu (22/3), mengatakan, Kejurnas Percasi Ke-49 di Jakarta berhasil mencatatkan Rekor MURI sebagai Kejurnas dengan peserta terbanyak, yakni 1506 orang.

"Diajang ini, Provinsi NTT masuk dalam 10 besar daerah dengan kontingen terbanyak, yakni 50 orang. Bagi Pengprov Percasi NTT, ini juga memecahkan rekor karena berhasil mengirimkan jumlah kontingen terbesar sepanjang sejarah keikutsertaan kita di ajang Kejurnas Percasi," beber Jhon Saragih bangga.

Jhon Saragih menyebutkan, pada keikutsertaan kali ini, satu pecatur NTT sukses menyandang gelar Master Nasional (MN), dan dua orang Master Percasi (MP). Selain itu, delapan orang tercatat sebagai Wasit Nasional Pratama (WNP), dan satu orang mendapat predikat Pelatih Nasional Pratama (PNP). "Ini merupakan hasil yang membanggakan dan pantas kita syukuri, walaupun masih jauh dari kata memuaskan," kata Jhon Saragih.

Berikut mereka yang berstatus MN, MP, WNP, dan PNP, yakni:

  1. MN Frakam
  2. MP Tony Banunaek
  3. MP Hans Lao
  4. WNP Yance Samadara
  5. WNP Marcel Tiba
  6. WNP Arman Saragih
  7. WNP Aprianus Hale
  8. WNP Melki Lena
  9. WNP Dominggus Mobubung
  10. WNP Arnol Benu
  11. WNP Basri Hafidz
  12. PNP Yerry Kamengko

"Saya sebagai Ketum Percasi NTT mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pengurus, baik yang terlibat langsung maupun yang tidak, pengurus yang ikut serta ke Kejurnas maupun yang tidak ikut, bahkan bapak/ibu yang bukan pengurus, bapak Chris Mboeik, bapak/ibu orang tua atlet tapi berkontribusi bagi kontingen NTT sejak persiapan, keberangkatan ke Kejurnas hingga kembali ke NTT," ucap Jhon Saragih.

"Secara khusus saya ucapkan terima kasih buat bapak/ibu pembina, bapak Pdt Edy Saragih, bapak Ody Pollo, Ibu Emelia Nomleni, bapak Aleks Riwu Kaho, bapak Richard Riwu, atas doa dan dukungannya sehingga seluruh atlet dapat bertanding di ajang Kejurnas," kata Jhon Saragih.

Jhon Saragih berharap ke depan, baik atlet maupun pengurus dan pembina bisa lebih kompak dan solid demi melahirkan lebih banyak atlet catur berprestasi di Bumi Flobamora. Salam olah raga…, gen una sumus=kita adalah satu keluarga," pungkas Jhon Saragih. (aln)

  • Bagikan