Lucho Masternya Remontada

  • Bagikan
NET BRACE. Kylian Mbappe mencetak dua dari empat gol PSG ke gawang Barcelona dinihari kemarin.

BARCELONA,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Remontada bukan sekadar cerita lawas Luis Enrique tujuh tahun lalu. Lucho, sapaan karib Enrique, menghidupkan kembali momen come back itu kemarin (17/4) WIB. Bedanya, Lucho yang melakukannya bersama FC Barcelona atas Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 6-1 di Camp Nou pada Maret 2017 kemarin malah melakukan yang sebaliknya.

Lucho sebagai entraineur PSG melakukannya atas mantan klubnya, Barca, di Estadi Olympic Lluis Companys. PSG dapat membalikkan ketertinggalan 2-3 dalam first leg di Parc des Princes pekan lalu (11/4) dengan kemenangan 4-1.

Taktik yang dilakukan Lucho pun nyaris sama: memberlakukan pressing tinggi di area pertahanan lawan dengan mengandalkan trio pemain depan. Trisula Bradley Barcola, Kylian Mbappe, dan Ousmane Dembele jadi momok pertahanan Barca.

Sama seperti saat Lucho menjadikan trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar Jr) sebagai penghancur pertahanan Les Parisiens –julukan PSG– tujuh tahun lalu. Trio MSN menyumbang empat dari enam gol (plus satu umpan gol).

Kemarin trio Barcola-Mbappe-Dembele menyumbang tiga gol dan dua umpan gol. Empat gol PSG masing-masing diciptakan Dembele, Vitinha, dan dua gol Mbappe. Sementara aksi Barcola jadi kreator di balik gol Dembele.

’’Barcola, Kylian, dan Ousmane tampil spektakuler malam ini (kemarin, Red). Dari permainan mereka, kami bisa bermain sesuai yang kami inginkan. Pressing pemain kami sungguh luar biasa,’’ beber Lucho kepada Canal+.

Tujuh tahun lalu, trio MSN mendominasi 12 dari 20 kali tembakan ke pertahanan PSG atau 60 persen. Kemarin trio Barcola-Mbappe-Dembele mendominasi 14 dari 21 kali tembakan ke gawang Barca. Mbappe yang terbanyak dengan tujuh kali.

Media-media Prancis pun membandingkan peran Mbappe dengan Messi.
’’Saat ini dia (Mbappe) memang pemimpinnya,’’ ucap Lucho.

Kepada Le Figaro, pencetak gol kedua PSG sekaligus gelandang Vitinha mengungkapkan bahwa Lucho memberikan mentalitas remontada ke seluruh pemain PSG. ’’Mentalitas itulah yang harus kami pertahankan di fase selanjutnya,’’ kata pemain 24 tahun Portugal tersebut.

Hanya, entrenador Barca Xavi Hernandez tidak sepakat bahwa pressing tinggi PSG adalah kunci kekalahan timnya. Apalagi, sejak menit ke-29 Barca sudah kehilangan bek tengah Ronald Araujo karena kartu merah. Xavi juga diusir wasit setelah gol Vitinha.

”Kami terorganisasi dengan baik saat 11 vs 11. Tapi, (kartu merah) mengubah segalanya. (Kinerja) wasit sangat buruk. Dia bencana. Dia membunuh partai ini. Saya tak suka membicarakan wasit, tetapi ini harus dikatakan,” omel Xavi kepada Marca. (ren/c19/dns/jpg/rum/jpg/rum)

HASIL
SECOND LEG PEREMPAT FINAL

LIGA CHAMPIONS (17/4)

FC Barcelona vs Paris Saint-Germain 1-4

(Raphinha 12/Dembele 40; Vitinha 54; Mbappe 61-pen, 89)

Kartu merah: Araujo 29, Xavi 56 (FC Barcelona)

Paris Saint-Germain lolos ke semifinal dengan agregat 6-4

Borussia Dortmund vs Atletico Madrid 4-2

(Brandt 34, Maatsen 39, Fullkrug 71, Sabitzer 74/Hummels 49’-og, Correa 64)

Borussia Dortmund lolos ke semifinal dengan agregat 5-4

  • Bagikan