Pertaruhan Nasib Shin Tae-yong

  • Bagikan
pssi.org STY. Saat memimpin mempimpin skuad Garuda Muda menjalani pemusatan latihan (TC) di Dubai.

MISI Indonesia U-23 melangkah jauh dan berbicara banyak di Piala Asia U-23 2024 bukan sekadar target biasa. Terdapat nasib dan karier milik seseorang yang dipertaruhkan. Yakni, masa depan Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih kepala skuad Garuda.

Kontrak STY bersama PSSI selaku federasi memang sudah memasuki periode akhir. Sesuai kesepakatan, masa bakti pelatih asal Korea Selatan tersebut hanya sampai Juni 2024. Tanda-tanda perpanjangan kontrak pun hingga kini masih menjadi tanda tanya besar.

Pasalnya, STY belum memenuhi dua syarat utama untuk dapat perpanjangan kontrak dari PSSI selaku federasi. Yakni, berhasil membawa timnas Indonesia menembus babak 16 besar Piala Asia 2024 dan membantu Indonesia U-23 mencapai perempat final Piala Asia U-23 2024.

Misi pertama sebenarnya sudah berhasil dilalui STY. Kala itu Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan sukses mencatatkan sejarah dengan kali pertama beraksi di fase gugur Piala Asia 2023, sebelum akhirnya takluk 0-4 oleh Australia di 16 besar.

Untuk misi kedua, bisa dikatakan sebagai tantangan berat bagi pelatih 53 tahun tersebut. Sebab, tim U-23 Indonesia tergabung dengan negara-negara raksasa sepak bola Asia di grup A bersama tuan rumah Qatar, Australia, dan Yordania. Garuda Muda harus bisa menjadi juara atau runner-up grup bila ingin lolos ke delapan besar.

Di sisi lain, pelatih yang pernah menyingkirkan Jerman di Piala Dunia 2018 itu juga sempat mencuri perhatian dengan membawa timnas Indonesia tampil apik di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda saat ini berada di urutan kedua grup F dan kans lolos ke putaran ketiga cukup besar.

Dalam empat laga, timnas Indonesia berhasil mengoleksi 7 poin, hasil meraih dua kemenangan atas Vietnam baik saat laga kandang (1-0) maupun tandang (0-3) serta menahan imbang Filipina (1-1) di Manila. Adapun satu-satunya catatan minor hanyalah kalah 1-5 oleh Iraq pada laga pertama.

Tapi, PSSI masih cukup saklek dengan kesepakatan yang ada. ’’Sudah begitu perjanjiannya. Itu perjanjian dua pihak kan, antara PSSI (sebagai) federasi dengan STY. Itu perjanjian berdua dan sudah disepakati,’’ kata Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Pun begitu, Arya menambahkan bahwa PSSI tak menutup mata dengan kiprah timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
’’Soal itu (pencapaian di kualifikasi Piala Dunia 2026) jadi pertimbangan dong,’’ ungkapnya.

’’Senior peluangnya besar ke putaran ketiga. Tapi memang kita ada target-target yang dimasukkan dan STY setuju dengan target itu,’’ tambah Arya.

Lantas, bagaimana jika nantinya STY gagal membawa Indonesia U-23 lolos dari fase grup? Arya menyebut PSSI akan duduk bersama dengan pelatih.

’’Kita akan tanya pada dia, kesepakatan targetnya kan sekian. Terus Ini kira-kira gimana? Kita ngobrol lah,’’ terangnya.

Wakil Ketua Umum 1 PSSI Zainudin Amali juga menyatakan bahwa masa depan STY masih bergantung pada kontrak.

’’Ya kita lihat lah, kan Pak Ketum sudah sampaikan ada target-target, ya jadi kita tidak bisa bicara sekarang,’’ ucapnya.

’’Waktu Rabu (3/4) kita rapat exco memang kita tidak bahas itu. Kita bahas agenda untuk 2024 dan 2025, kemudian persiapan kongres kita. Tentu yang kita harapkan bagaimana semakin padu, semakin baik timnas kita, terutama di posisi-posisi yang agak kurang ya,’’ imbuh mantan menteri pemuda dan olahraga itu. (drw/fiq/c17/ali/jpg/rum)

  • Bagikan